Monday, July 23, 2007

GAGAL DALAM MEMBUKA CABANG KE - 2 DAN KE - 3

Dua bulan saya berada jauh dari keluarga tercinta karena tugas dari kantor dimana tempat saya bekerja. Dan selama 2 bulan itu saya tidak bisa berinteraksi dengan usaha-usaha saya yang baru saya rintis. Usaha tersebut adalah buka cabang baru untuk Mie Ayam dan Yamien " GEMILANG " dan buka etalase jualan Gethuk " AYU " Magelang di pasar Family Mart Harapan Indah. Tiga hari setelah saya berangkat, usaha tersebut kami buka dengan sederhana. Jadi saya tidak bisa menunggui pada saat moment terpenting itu. Akhirnya hanya dari telpon saja saya menanyakan perkembangan dengan istri saya. Rasanya seperti lama sekali melewati 2 bulan disana, karena selain jauh dg keluarga juga tidak bisa menikmati waktu-waktu perdana pembukaan usaha saya tersebut.

Preview

Preview

Rasa ini seperti mau pulang untuk dapat merasakan saat-saat yang mendebarkan dalam menunggu dagangan yang baru buka. Memang saat-saat seperti itulah saat yang mengasyikkan dalam setiap pembukaan usaha atau dagangan ditempat baru.
Setelah sekian lama menyelesaikan pekerjaan di Cina, saya pulang dengan membawa banyak pertanyaan dalam pikiran. Laku nggak ya mienya dan gethuknya?
Sesampainya dirumah sekitar jam 12.00 malam, saya langsung menghampiri putri tercinta kami Shafira yang lagi tidur. Setelah cerita sana sini dg istri, saya langsung menanyakan perkembangan usaha yang baru dibuka. Deg..., akhirnya kabar yang diberitakan istri saya sangat membuat saya tertegun untuk sekian lama. Bagaimana tidak, jualan mie dapet 2 minggu, karyawan saya pulang 2 orang sehingga otomatis tenaga untuk membuat gethuk tidak ada karena yg membuat gethuk tukangnya sama dengan yg masak mie. Jadi jelas sekali kios di pasar yang baru buka nganggur selama hampir dua bulan sampai sekarang.

Preview

Besoknya, saya langsung menemui tukang masak mie (temen saya) yang saat ini sekalian jualan di cabang Rorotan Jakarta Timur, dan saya mendapatkan jawaban bahwa 2 orang karyawan saya tersebut pulang dikarenakan ada masalah dengan keuangan. Jadi mereka pulangnya pun tanpa pamit. Saat itu pula saya kumpulkan sekalian karyawan yg membantu jualan di Rorotan tsb. Kami bertiga ngobrol serius tentang langkah-langkah apa yang harus kami ambil dalam memecahkan permasalahan ini. Permasalahan semakin serius karena tukang masak bakso kami juga pulang sehingga kios yang kami kontrak di daerah Cakung juga tidak dapat kami pergunakan. Duh Gusti,.....betapa tidak semudah yang saya bayangkan ya dalam usaha makanan ini. Banyak sekali permasalahan yg kami hadapi, dari jualan yang kadang-kadang sepi walau sudah kami jalani dengan strategi pemasaran, pengenalan dll sampai dengan permasalahan dengan karyawan.
Akhirnya kami sepakat 2 tempat tersebut secepatnya harus diover kontrak untuk memperkecil kerugian karena tidak berproduksi. Gethuk yang alhamdulillah diterima pasar juga harus berhenti dulu sementara karena belum ada tenaga.
Sekarang alhamdulillah 1 tempat sudah laku diover kontrak, dan saya menemui temen saya yang tukang masak mie untuk diskusi betapa kita kemarin mendapatkan pelajaran dari perjalanan usaha kami, yaitu betapa pentingnya controlling dalam setiap usaha. Semakin sering kita melakukan control, maka akan berdampak semakin baik terhadap usaha kita tersebut. Setiap usaha semakin sering dicontrol, maka semakin memperkecil kemungkinan penyelewengannya, selain semakin mendekatkan hubungan personality antara kita sebagai yg punya dengan karyawan. Itulah paling tidak pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini. Masalah rugi, anggap saja sebagai biaya kita untuk sekolah dan mendapatkan ilmu tadi. Masih banyak lagi pengalaman-pengalaman yang saya dapatkan dalam menjalankan usaha kecil ini, dimana saya yakin bahwa dengan mencoba, maka kita akan semakin tahu bagaimana menjalankan usaha yg benar. Tetapi kalau kita tidak berani mencoba, bagaimana kita akan tahu mana yang baik atau yang kurang baik dalam proses perjalanan dan pengembangan usaha kita ini. Dan kalau kita tdk berani memulai, maka kita tidak akan pernah tahu apa-apa.
Sekarang saya akan konsentrasi dulu sementara waktu dengan 1 cabang mie ini. Ke depannya saya akan sangat berhati-hati dalam membuka cabang dan tidak terburu-buru. Banyak hal yg harus kita persiapkan dalam rangka pembukaan cabang baru. Dan saya sekarang juga sedang menunggu orang yg pernah ikut temanku membuat gethuk untuk saya tarik ke Jakarta kembali. Semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat dan Rizki Nya kepada kita semua yang mau berusaha. Amin.
Tetap semangat !!!!!

1 comment:

chaiyo said...

wah... walaupun pahit. sharingan bapak memberikan insight kpd saya utk lbh berhati2 dalam bisnis.

makasih pak..


salam TDA,

cahyo
http://cahyodwi.com
http://baju-anak.com