Sunday, April 29, 2007

COBAAN DI HARI PERTAMA

Hari pertama penjualan Gethuk "AYU " Magelang telah terlewati dengan sukses membawa keberkahan dan kebahagiaan tersendiri. Jam 11.00 siang team kami pulang dengan rasa syukur dan senang karena hari itu dagangan kami habis dengan sukses. Hanya kata Alhamdulillah dan syukur yang bisa kami ucapkan untuk bisa mengaktualisasikan kesuksesan pertama kami ini.
Sehabis shalat Jum'at, team kami kembali ke rumah dan karena kecapaian setelah melewati hari yang melelahkan, maka 2 orang teman saya ini tertidur untuk mempersiapkan produksi gethuk lagi sore harinya untuk dijual esok hari. Karena terlalu capek dan didukung udara siang yang panas, maka team kami tertidur pulas sekali. Mungkin dalam mimpi mereka terlintas hari-hari dimana mereka selalu dikerumuni oleh pembeli gethuk sampai rela antri. He..he...semoga itu menjadi kenyataan. Amin.
Sore hari, jam sudah menunjukkan pukul 16.00 ketika team kami terbangun dari tidur lelapnya. Setelah benar-benar sadar, teman saya ini menanyakan dimana HP yang dia taruh disebelah tidurnya kepada team kami yang lain. Tapi yang ditanya malah bingung karena tidak melihatnya. Setelah dicari-cari kesana kemari dan tidak ketemu juga, maka temanku mencoba memanggilnya lewat wartel. Nada sambungnya masuk, tetapi tidak ada yang mengangkat. Di coba di kontak dg HP pinjaman, tetapi juga tidak diangkat-angkat.
Teman saya akhirnya dengan lemas menerimanya bahwa HP yang dia punya hilang diambil orang sewaktu mereka tertidur tadi. Yang lebih mengagetkan lagi, uang hasil penjualan gethuk kami hari pertama tadi beserta dompetnya juga hilang.
Waktu itu saya baru mulai mengikuti acara Leverage Game TDA yang di bawakan oleh seoarang coach yang sangat hebat, yaitu Pak Prijono. Dan saat itu teman saya menelpon dari wartel memberi kabar bahwa kejadian tersebut barusan kami alami. HP dan uang hasil penjualan pertama kami hilang tanpa bekas. Saya hanya bisa bilang alhamdulillah, mungkin Allah berencana mengganti HP kamu dg HP yang lebih bagus dan baru. Dan uang itu itung-itung sebagai sedekah pertama kita dari hasil jualan gethuk pertama, dan dg sedekah itu mungkin Allah akan memberikan gantinya jauh lebih banyak dan melimpah dari jualan kita. Mungkin juga orang yang mengambil adalah orang yang betul-betul sangat membutuhkannya, sehingga kita harus mengikhlaskannya.
Yah, memang dalam berusaha itu banyak sekali ujian dan godaan yang kami hadapi, tetapi kami harus semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Pemurah dan Maha Memberi Rizki. Dan dari setiap kejadian yang kami alami, kami harus selalu bisa dan mampu melihat sisi positif dari semua kejadian yang kami alami. Bukankah itu adalah salah satu faktor dalam atractor factor atau law of atractor kan? Karena dengan selalu positif, kita tidak pernah dan tidak boleh berkusnudzon kepada Allah yang mempunyai semua ini.
Dan memang hari kedua dan ketiganya kami melalui dengan selalu kehabisan stock dalam waktu kurang dari 3 jam. Yang mengagetkan lagi adalah bahwa selama ini saya selalu memimpikan bisa mendapatkan kontrakan di pasar tersebut tetapi di los paling depan, dimana setiap harinya selalu di isi oleh pedagang makanan dan selalu penuh dengan pembeli. Dan pada hari itu kami ditawari utk over kontrak oleh seseorang yang dipasrahi temannya untuk mencarikan orang yang mau meneruskan kiosnya yang baru dipakai seminggu untuk jualan mie. Yah namanya pucuk dicinta ulampun tiba, maka saya langsung mengiyakan tawaran itu setelah terjadi deal harganya.
Sekarang kami sedang mempersiapkan kios itu untuk berjualan Mie Yamien & Mie Ayam " GEMILANG " dan Gethuk "AYU" kami. Kami sangat berharap dagangan kami akan laris manis mengingat tempatnya sangat rame dan strategis.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah bisa meletakkan setiap kejadian yang Anda alami sebagai sesuatu yang bernilai dan berdampak serta mengandung arti positif ? Sebaiknya Anda harus membiasakannya mulai sekarang.

Thursday, April 26, 2007

HARI PERTAMA JUALAN GETHUK " AYU " MAGELANG

Pagi tadi saya memang punya niat dari semalam untuk berangkat kerja agak siang. Bukan masalah malas atau ogah-ogahan, tetapi pagi ini, 27 April 2007 saya bersama istri dan temanku dari semalaman sibuk mempersiapkan paginya untuk launching berjualan gethuk " AYU " Magelang di pasar Family Mart Harapan Indah. Tadi malam kita semua lembur utk beli ini itu yang kurang sebagai pendukung berjualan besoknya. Dan sekitar jam 12 malam, semua sudah siap, dan tinggal besok paginya kami harus angkat semua keperluan untuk berjualan.
Pagi-pagi sekali, kami semua sudah bangun karena sudah tidak sabar untuk memulai menggelar dagangan kami yang hanya sedikit ( maklum utk pertama tdk berani membawa banyak dulu). Kami pagi ini hanya membawa 5 kg gethuk saja untuk permulaan. Alat satu persatu dari mulai meja, etalase, tuperware, sendok, pisau dll semua kami bawa ke pasar. Jam 06.30 dagangan sudah selesai digelar dan disiapkan, dan tinggal kami menunggu pembeli yang akan memecah telor.
Satu menit, dua menit, sepuluh menit, tiga puluh menit berlalu sudah. Dagangan belum ada yang menghampirinya, apalagi membelinya sebagai penglaris. Saya yang belum banyak berkecimpung dalam jual menjual dipasar, rasanya grogi juga dilihatin dagangannya sama ibu-ibu, tapi tidak ada yang mampir. Setengah jam berlalu dan mereka hanya menengok, melihat, dan pergi lagi. " Ah,....laku nggak ya gethuk ini? Coba kalau tadi aku ke kantor utk menghindari jualan ini, pasti aku nggak akan nervous kayak gini," gumamku dalam hati.
Sambil ngobrol sana sini dg temanku, tiba-tiba ada bapak2 mampir dan menanyakan ini gethuk Magelang ya? Maka kami jawab serentak " Iya..!!!!". Saya berdoa semoga Bapak ini beli...semoga beli....semoga beli...terus saya berdoa dalam hati seperti itu. Mudah - mudahan telornya pecah oleh Bapak ini, semoga...semoga...terus saya memohon kepada Allah Yang Maha Memberi Rizky. Dan akhirnya....alhamdulillah Bapak ini mau mencoba beli 3 ribu perak. Dengan sigap temanku melayani secepatnya, dan sambil menunggu saya jelaskan bahwa kami baru buka hari ini dan Bapak adalah pembeli pertama.
Selang sekitar 30 menit waktu berlalu, ada ibu2 datang dan menanyakan apakah ini gethuk Ayu Magelang? Kami jawab ya. Dan dia bercerita bahwa tadi laki-laki yg pertama beli itu adalah suaminya. " Lho kok beli lagi Bu?" tanyaku jujur. dia bilang bahwa gethuknya enak dan tadi hanya beli 3 ribu dan kurang, makanya dia beli 3 ribu lagi. Kemudian datang lagi ibu2 muda menanyakan apakah gethuk ini sama dengan gethuk yang dijual di depan pasar ? Kami jelaskan bahwa gethuknya sama dan dibuat dari bahan yang sama, tapi kami persilahkan ibu itu untuk mencoba membedakan rasanya. Kami juga jelaskan bahwa kami tidak memakai pewarna yang berbahaya untuk tubuh manusia, dan kami jamin bahwa bahan2 yang kami gunakan adalah bahan yang aman dan halal. Dan akhirnya ibu itu beli juga. Setelah itu mulai datang satu, satu orang untuk membelinya.
Jam 08.30 saya putuskan untuk cabut ke kantor dan meninggalkan temanku berjualan sendiri. Sampai kantor, seperti biasanya saya disibukkan dg rutinitas sehari-hari yang membosankan. Dan sekitar jam 10.30 saya baru ingat bahwa temanku tadi berjualan sendiri dan bagaimana ya hasilnya? Kemudian saya telpon dia untuk menanyakan kabar bagaimana hasil berjualannya. Dari seberang sana sayup-sayup saya dengar bahwa dia baru siap-siap akan pulang. " Lho kok pulang? " tanyaku. Alhamdulillah dagangannya sudah habis. Deg..!!! Ya Allah, alhamdulillahirabbilalamin ya Allah, seperti tidak percaya saya mendengarnya. Dan ternyata memang sudah habis kata teman saya ini berulang-ulang. Ya Allah alangkah pemurahnya Engkau, dan alangkah besarnya Rahmat dan Rizky yang Engkau berikan hari ini. Semoga Engkau memberikan kekuatan dan perlindungan kepada kami dalam mencari rizkiMu yang halal ini. Amin ya Rabbi, Amin.
Sungguh diluar dugaan kami semua bahwa berjualan gethuk ini hanya akan memakan waktu kurang dari 4 jam untuk menghabiskan 5 kg gethuk dan menghasilkan laba bersih lebih dari 50 ribu rupiah. Sungguh diluar dugaan kami, bahwa orang-orang yang membeli hampir semua mengatakan enak sekali gethuk yang kami buat. Dan alangkah lebarnya senyum istriku dan temanku nanti menyambut saya pulang dari kantor sore nanti. Dan dari gethuk ini, yang merupakan salah satu usaha saya, kami semua beserta team gethuk " AYU " Magelang semakin yakin untuk mendapatkan rizki yang terus mengalir yang halalan toyyiban dari Allah SWT.
Dan dari makanan gethuk ini pula, kami menerima pesanan untuk acara-acara pesta, arisan atau kumpul-kumpul dan acara apa saja. Hubungi saja kami di 081380763527, atau 081316493002 atau di 021.88988832.

Wednesday, April 18, 2007

BERANI BERHUTANG

Dari dulu, saya selalu takut dan anti pati dengan yang namanya hutang, apalagi berhutang di bank. Rasanya kalau punya hutang di bank, bisa-bisa saya tidak bisa tidur nyenyak nantinya, makan tdk enak, dan pikiranpun kacau karena cicilan yang harus dibayarkan diambil dari sisa gaji saya. Ah,...ngapain berhutang, kalau kita masih cukup jangan sampai berhutang di bank lah. Bikin repot saja ! Itulah sedikit tentang gambaran pikiran saya dulu mengenai hutang di bank. Tapi sekarang adalah jamannya untuk berubah. Demikian juga sekarang adalah saatnya utk merubah persepsi tentang hutang tsb.
Sekitar 3 bulan lalu saya baru saja mempraktekkan ilmunya Cak Bukhin dan Mbah Purdie dari bukunya beliau tentang hutang. Kata-kata dalam buku itu selalu terngiang dalam benak dan pikiranku. Hutang itu mulia, makanya jangan takut berhutang. Dan kata-kata yang lain adalah kesuksesan seseorang itu diukur dari berapa banyak dia mempunyai hutang. Dikarenakan virus tersebut yg menyebarkan adalah orang yang sukses, maka saya langsung menirunya utk berhutang ke salah satu bank nasional.
Kebetulan saat itu saya ditawari untuk membeli sebuah usaha warnet teman saya di luar Jkt yang sudah berjalan sekitar 3 tahun. Usaha ini akan dijual dikarenakan sekarang tdk ada yg ngurus dan yg empunya pindah karena sudah lulus kuliah dan harus pindah keluar kota Bandung utk bekerja. Akhirnya saya putuskan utk melihat ke lokasi dengan mengajak sahabat saya sekalian menawarinya untuk joint bareng. Pertama-tama dia agak ragu, tapi setelah saya merayunya dengan alasan kita sekalian jalan-jalan ke Bandung sama keluarga dan sekalian melihat warnet tsb, Alhamdulilah akhirnya teman saya mau ikut jalan ke Bandung bersama kami sekalian jalan-jalan. Sampai disana, kami bertemu dg teman saya, ngobrol sana sini sekalian tanya sana sini tentang warnet ini, dan melihat pembukuan serta inventarisasinya. Kami lihat semua yg kami perlukan dan setelah puas, kami sorenya pulang kembali ke Jkt. Dan anehnya teman saya semangat sekali setelah melihat warnet dan suasana di sekitarnya. Dia malahan lebih semangat dr saya, karena dia dan istrinya tertarik ingin membuka warung makan di kantong kost-kostan mahasiswa disekitar warnet itu.
Sesampainya di rumah, saya bilang bahwa saat ini saya tdk punya uang cash utk membayar warnet itu, dan selanjutnya kita sepakat utk berhutang di salah satu bank. Sertifikat rumah akhirnya disekolahkan biar pinter karena masih bodo, dg pengajuan pinjaman 50 jt dan dalam jangka waktu 10 th. Ternyata bank bisanya memberikan pinjaman minimal 100 jt atau lebih dengan agunan sertifikat rumah itu. Kami pikir2 lagi dan akhirnya kami menyetujui jumlah pinjaman tsb.
Setelah mendapat duit 100 jt, kami segera membayar warnet usaha tsb 43 jt dan kami renovasi sana sini sedikit sehingga total menghabiskan dana sekitar 48 jt. Setelah proses take over selesai, maka kami menunggu hasil bulan pertama dg perasaan dag dig dug tdk karuan . Tidur tidak nyenyak, makan juga rasanya agak masam karena mikir bisa nyicil tdk bulan ini. Hanya bismillah dan nekat saja langkah yg kami ambil saat itu. Dan ternyata , akhirnya kami bisa berucap alhamdulillah, alhamdulillah beribu-ribu kali ke hadirat Allah yang Maha Besar, karena ternyata hasilnya malah masih sisa utk kita sisihkan setelah dikurangi untuk cicilan bank. Ternyata tidak hanya itu, kita juga masih punya 50 jutaan sisa pinjaman yg belum terpakai dalam bentuk cash money. Alhamdulillah ya Allah.

Kini kami bisa tenang karena cicilan tiap bulan ke bank yg bekerja dan mikirin adalah usaha itu dan kami hanya menunggu di Jkt. Dan ternyata sekarang kami bisa mengatakan bahwa uang itu yg bekerja utk kami. Sekarang kami lagi mencari-cari tempat yang cocok untuk kami kontrak guna membuka cabang warnet kami yang pertama. Berkali-kali saya ucapkan terima kasih kepada Allah yg telah memberikan rahmat keberanian dan kenekatan ini. Dan sekarang saya bisa berkata bahwa hutang itu ternyata menyenangkan asalkan kita berhutang yg baik. Semoga langkah ini merupakan langkah yg benar dan membawa berkah bagi kami sekeluarga. Amien.

Selamat berhutang yg baik dan tetap semangat. Salam FUNtastic !!!

Tuesday, April 17, 2007

PERSIAPAN JUALAN GETHUK " AYU " MAGELANG

Tadi malam, sepulang kerja dan sehabis shalat magrib, saya kedatangan tamu langganan tukang pijitku bersama anaknya 2 orang dan istrinya. Anaknya yang satu berumur 4 th dan yg kecil baru berumur setahun kurang. Setelah mereka juga saya persilahkan shalat, kami ngobrol kesana kemari sambil menikmati minuman yg dihidangkan istriku. Dari ceritanya, saya mengetahui bahwa mereka mampir ke rumah karena habis nengok teman kerjanya yg sakit di Bekasi dan sampai di daerahku ternyata sudah masuk waktu magrib. Kata orang tua dulu bilang kalau membawa anak kecil waktu tsb kurang baik, dan kalau bisa masuk rumah. Saya ya senang saja karena mereka singgah dan shalat dirumah.

Dari obrolan kami yg ringan, akhirnya saya menawarkan apabila ada orang yang sedang membutuhkan tambahan penghasilan dengan mau berdagang gethuk " AYU " Magelangan buatan kami, maka kami menawarkan kerjasama dengan sistem sharing keuntungan dan semua peralatan yang diperlukan untuk penunjang berjualan akan kami sediakan. Dan ternyata di belakang rumah temanku ini adalah pasar kaget yang ramai kalau pagi hari. " Nah itu cocok sekali kalau untuk berjualan gethuk ! Apa ada yang mau jualan disana, nanti aku stock tiap pagi barangnya ", teriakku. " Sepertinya ada tetanggaku seorang ibu yang sedang membutuhkan tambahan penghasilan Mas, karena suaminya barusan kena PHK", kata temenku. " Oke, kalau begitu, aku tunggu ya kabar selanjutnya ", kataku menimpali.

Memang gethuk adalah makanan dari singkong yang digiling lembut asli Jawa, yang makannya dicampur dengan parutan kelapa. Dan gethuk saya ini lain dari gethuk magelang yang aslinya, atau bahkan gethuk lindri yang sudah terkenal itu. Gethuk buatan saya ini sangat lembut sampai-sampai temen-temen kantor dan tetangga yang baru lihat tidak percaya kalau gethuk ini dibuat dari singkong. Mereka semua mengira ini dibuat dari tepung terigu. Dan rasanya, saya jamin akan lain dengan gethuk lainnya dan bahkan dari tiap warna yang ada yaitu coklat, putih, pink, dan hijau akan menghadirkan rasa yang berbeda-beda, karena memang bumbu yang kami pakai adalah bumbu yang berlainan dan dijamin aman. Kalau coklat menghadirkan rasa coklat moca, yang putih berasa gurih, yang pink berasa manis strawberry dan yang hijau akan menghadirkan cita rasa pandan yang wangi.

Kami sudah menyiapkan 3 etalase dan 3 tempat untuk mencoba berjualan gethuk ini. Semoga makanan khas daerah ini dapat diterima konsumen dan dapat memberikan keberkahan bagi team kami. Amin.

Rencananya kami akan launching dagangan ini insyaAllah hari Minggu 22 April 2007. Semua persiapan untuk berjualan satu per satu telah kami penuhi dan kami siapkan. Dan dalam berjualan ini memang tidak membutuhkan tempat yang besar, karena cuma membutuhkan tempat untuk menaruh meja dg ukuran 60 cm X 50 cm saja. Jadi sangat sederhana dan sangat mudah. Semakin mendekati hari H, rasanya semakin deg degan saja. Laku gak ya? Laku gak ya? Itulah pertanyaan yang selalu menggelayut di pikiran saya. Tapi sebagai seorang entrepreneur dan pengusaha - walau kecil-kecilan- seharusnya tidak boleh ragu, dan memang tidak perlu ragu. Jawaban laku atau tidak akan terjawab apabila kita mulai action berjualan. Kalau tidak memulainya, ya kapan kita bisa tahu jawabannya? Dan kalau misalnya tidak laku pun, kita harus berpikir bagaimana biar bisa laku. Kan BEgitu seharusnya cara berpikirnya, kan?

Menurut Ustadz di dalam pengajian, Allah itu menyebarkan rahmat dan rizki di dunia ini tak terhingga banyaknya. Maka dari itu kita harus pandai menangkap rizki yang telah Allah sebarkan itu. Berawal dari situ, maka marilah kita berjuang untuk berburu rizki Allah untuk kemajuan kita bersama dan untuk berjuang di jalan Allah. Karena dengan banyak rizki, maka kita bisa berbuat lebih untuk membantu orang lain yang sangat membutuhkan bantuan. Tul nggak?

Salam entrepreneur dan majulah entrepreneur Indonesia !!!

Sunday, April 15, 2007

GETHUK "AYU" MAGELANG

Tukang masak mie ayam dan mie yamien ku (temen SD dulu) selalu bilang bahwa dia bisa dan pernah jualan gethuk khas magelang. Dia bisa karena pernah belajar sama seseorang di Magelang dan jualan di daerah pasar Cijantung sekitar 6 tahun lalu. Saat itu dagangannya laris manis dan bahkan sering dapat pesanan dari berbagai kalangan, baik ibu2 RT, kampus dan kantor2. Dalam perkembangan selanjutnya, dikarenakan kena gusur, maka dia beralih dagang ke mie ayam dan yamien, dan semua alat2nya dititipkan sama temannya.
Sekarang, dia kerja sama dg aku jualan mie ayam, mie yamien dan bakso. Sampai saat ini, alhamdulillah kami sudah mempunyai 2 cabang walaupun kecil-kecil. Dalam benak kami (aku, istriku dan temenku ini), bila ke depan dapat berkembang, maka akan selalu membuka cabang sebanyak-banyaknya untuk memperbesar omset. Kalau kata Cak Bukin, salah satu cara memperbesar omset adalah dengan pemasaran melebar, yaitu membuka cabang. Siapa tahu beberapa tahun kedepan kita sudah bisa besar seperti bakmie-bakmie lain yg terkenal. Alhamdulillah.
Dari perjalanan jualan mie ayam dan bakso ini, sering dia bercerita kalau dia punya alat dan pernah jualan gethuk. Sering juga aku ngajak agar jualan gethuknya dimulai lagi, tapi dia kurang semangat, padahal dia bilang bahwa gethuknya sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehinggg rasanya dan tampilannya bagus dan enak banget. Tapi dasar belum mau, dia selalu bilang entar, entar terus.
Sekitar 2 bulan yg lalu di pasar pagi di perumahanku, ada seorang ibu-ibu yang menjual gethuk magelangan, dan ternyata laris manis setiap harinya. Kalau sore dia berjualan di pasar sore disebelah perumahan, dan laris juga. Dari situ, temenku bilang setelah mencoba beli bahwa dia bisa membuat gethuk lebih enak dari ini. Wah ini baru rasanya peluang bagus nih, pikirku dan istriku. Setelah menjelaskan sana sini kepada temenku ini, akhirnya dia mau utk berjualan gethuk lagi, tapi dia minta waktu utk mengambil alatnya karena agak jauh di daerah Parung Depok.
Malam minggu tgl 7 April 2007 kemarin kita ambil alat tsb malam2 dan nyampe rumah jam 2 dini hari. Hari minggunya, alat tsb kita coba dan alhamdulillah alat yg sudah tidur 6 th tsb masih jalan bagus. Selanjutnya siangnya kita bersihkan alat tersebut sampai sore hari. Sementara temen dan tetangga semua pada jalan2 ke mall dan ke tempat2 rekreaasi, saya dan istri serta anakku dan temen ku bersih2 mesin utk dipersiapkan jadi tambahan jenis usaha baru. Malam harinya kita semua sudah kecapaian karena kerjaan tadi siang dan dg rasa syukur kita semua berniat utk memulai jualan gethuk disamping mie ayam jalan terus. Ya Allah, limpahkan rahmatMu di jalan yg kita lalui ini, dan tunjukkan jalan yg Engkau ridhoi serta berikan kami perlindunagnMu dan kekuatanMu utk mencari rizkiMu yang halalan thoyyiban. Amin. Itulah doa kami semua utk memulai jualan makanan gethuk ini.
Senin sampai Kamis, aku coba pasarkan gethuk yang kami buat sedikit dan kami sebarkan disekitar tetangga dan temen2. Kantor tempatku bekerja juga tidak luput aku bawakan sedikit dengan prioritas yg penting rata dan sekalian pemberitahuan kalau aku bisa dan siap menerima pesanan makanan ini. Dan alhamdulillah pesanan pertama mulai dateng dari tetangga sendiri utk acara arisan ibu-ibu RT. Rasanya aku semakin optimis saja utk jualan gethuk ini. Hari Sabtunya aku dan istri cari tempat muter-muter dan alhamdulillah ditawari jualan di depan ruko teman istri di pasar Family Mart Harapan Indah, dan alhamdulillahnya gratis lagi. Sekali lagi alhamdulillah ya Allah atas rizkiMu ini. Rencanaku, tiap pagi aku akan bawa getfhuk ke kantor dan aku taruh di dapur, dimana biasanya orang2 datang dan aku serahkan ke tukang bikin minum di kantor. Nanti sore tinggal ambil duitnya. " Gak usah malu Mas, yg penting halal,dari pada korupsi? " Ya kan? Itulah kata-kata istriku waktu aku mau membawanya ke kantor. Dan rencananya istriku jualan di pasar juga kalau pagi bersama pembantu keluarga kami sehabis puteri kami sudah berangkat sekolah. Yah semua kita jalani dg fun dan happy. Semua kita lalui dg bahagia dan senang, karena kami yakin bahwa beberapa tahun ke depan insyaAllah usaha ini akan jadi pilar penghasilan disamping usaha2 yg lain yg kami punya. Amin. Dan rencana kami, juga akan buka di setiap tempat yg kiranya bagus dan bekerja sama dengan orang serta kita sharing pendapatan. Asyik kan, bisnis, sekalian menciptakan lapangan kerja dan beribadah.
Kemarin kami juga sudah memesan etalase kecil 2 buah utk jualan. Dan rencananya minggu ini kami akan launching gethuk magelangan yang kita namai gethuk "ayu" magelang. Nanti akan aku posting juga foto-fotonya. Dan menurutku bisnis ini sangat simple dan lumayan keuntungannya. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan keimanan serta melapangkan rizki kami semua , amin.

RIZKI ADA DI MANA-MANA

Minggu, 15 April 2007 saya seperti biasanya jalan-jalan muter melihat kios-kios usaha kecilku. Sekalian refresing dan controling. Memang setelah mempunyai usaha, dan ikut komunitas TDA (Tangan Di Atas), sering membaca buku serta mengikuti kegiatan2 TDA, mind set pikiran kita jadi sangat berubah. Yang dulu setiap hari Sabtu-Minggu seolah-olah saya dan keluarga (istri dan anak 1) balas dendam setelah selama 5 hari bekerja dari pagi sampai malam, maka ketika ketemu hari libur pasti kita isi dg jalan-jalan untuk membuang duit.
Jalan-jalan ke mall, ke tempat rekreasi, dan melampiaskan hari libur yg terasa sangat bebas bersama keluarga.
Sekarang adalah waktu saya sekeluarga utk merubah semua main set seperti itu. Hari libur saya jalani dengan mengisi waktu kami bersama dengan jalan2 melihat dan sekalian controlling setiap usaha yang kami punya. Sekalian ngobrol sama karyawan dan juga jalan2 melihat peluang. Dan ternyata, sekarang saya dan istri dapat menikmati, bahkan lebih dari pada jalan2 seperti sebelumnya. Kami pulang ke rumah, ngobrolin ttg usaha yang tadi kita lihat dg santai di rumah, bahkan puteri cantik kami yg berumur 6 th pun kami ajak ngomongin bisnis yg kami punyai. Pelan tapi pasti saya ajari anak saya utk selalu mandiri dan tdk bergantung dg orang lain, bahkan kalau bisa menjadi gantungan orang lain. Saya selalu mengajari dia utk belajar supaya pandai dan supaya besok mempunyai perusahaan yang besar, dimana bisa mempunyai karyawan ratusan. Gambaran demi gambaran demikian saya lukis pelan2 dalam pikiran dia, agar setelah dewasa nanti, dia tidak selalu menggantungkan hidupnya dg mencari dan mencari pekerjaan.


Hari itu, saat sore setelah muter2 naik motor, saya melewati suatu jalan raya dimana disitu banyak orang berjejer berjualan dipingir jalan. Saya sempatkan utk berhenti minum es kopyor. Satu gelas harganya 2 ribu perak, dan sangat terasa segarnya karena udara yang panas. Sambil minum, saya ngobrol sana sini dg pedagangnya, dan ternyata hasil jualan yg " hanya " es kopyor di pinggir jalan itu tdk bisa kita anggap remeh. Dalam sehari dia bisa menghabiskan 2 termos besar es kopyor, dan 1 termos bisa menghasilkan duit 200 ribu. Wah berarti 2 termos 400 ribu ya? Hitungan keuntungan berdagang es kalau diprosentase bisa lebih dari 50% dari omsetnya. Kita misalkan saja keuntungan dapat separonya, berarti sehari dia mendapat 200 ribu. Maka dalam sebulan dia akan mendapatkan keuntungan bersih 6 jt. Dan yg lebih mengagetkan lagi, dia mempunyai 2 tempat dimana yg satunya dijalankan oleh temennya. Artinya dia dapatkan 12 juta sebulan dr jualan es kopyor di pinggir jalan.

Sambil ngobrol dg penjual es ini, saya juga ngobrol bareng dg penjual buah duku palembang yg jualannya diatas mobil pick up. Dia bercerita dalam sehari bisa menghabiskan 10 s/d 12 kotak, dimana 1 kotak bisa menghasilkan keuntungan 40 ribu. Berarti dia dalam sehari mendapatkan keuntungan 400 ribuan. Kalau sebulan? Hitung sendiri, dan dia sekarang sudah mempunyai 3 mobil utk jualan!
Setelah sampai dirumah saya berpikir, ternyata Allah itu benar adanya menebar rizkinya dimana-mana. Tinggal kitanya bisa atau tidak untuk menangkapnya. Mungkin bagi kebanyakan orang, berjualan es atau buah itu adalah suatu pekerjaan yg " tidak ada statusnya " dimata mereka. Tapi saya melihat ini adalah suatu pekerjaan yg mulia, berkah dan sangat sederhana. Memang status bagi sebagian besar orang diartikan bahwa seseorang akan mempunyai status apabila tempat dia bekerja adalah sebuah kantor yg megah, pakaian yang dia kenakan adalah pakaian seragam yang bagus, memakai dasi, dan pergi pagi pulang malam2 secara rutin. Bagiku itu bukanlah status, tapi keterpaksaan yg dijalankan karena tidak bisa menjalankan yg lain, dan karena mereka di kungkung oleh ego dan gengsi yg menyelimuti dirinya. Mereka paksakan rutinitas setiap hari utk menjalani kehidupan yg monoton dan tanpa warna. Bagiku, dg jualan seperti itu sangat2 santai tapi menghasilkan tdk kalah dg mereka yg berdasi. Coba kalau kita punya gerobak 10 buah dg asumsi penghasilan segitu tiap gerobak, kita bisa hitung berapa penghasilan tiap bulannya.
Dan ternyata saya berpikir bahwa Allah itu sangat Maha Pemurah bagi umatNya. Alangkah pemurah dan penyayangnya Dia dg ciptaannya yg namanya manusia. Tapi masih ada saja banyak kita dengar orang mengeluh akan dunia dan kehidupan ini. Dia ciptakan manusai punya akal dan pikiran, dan Dia sebarkan rizkiNya dimana-mana, tapi sering kita lebih banyak mengeluhnya dari pada berpikir dan berusaha. Makanya mulailah berpikir dan gunakan akal pikiran kita serta berusahalah di jalanNya. InsysAllah keberkahan akan menyertai kita. Amin.

Thursday, April 12, 2007

UJIAN DATANG KARENA ALLAH SAYANG KEPADA KITA


Jumat, 16 Maret 2007, saya berniat pulang kampung untuk menengok mertua di Purbalingga, orang tua di Magelang, dan ta'ziah nenek saya yg meninggal sebulan sebelumnya ( saya saat itu tdk bisa pulang krn banjir di Jkt dan sekitarnya). Malam sebelumnya, yaitu malam Jum'at, saya mengikuti seminar Luck Factornya Pak Faiz, dan Jumat siangnya habis jum'atan saya berangkat dr rumah. Alhamdulillah perjalanan saya lancar dan tidak ada halangan berarti. Sampai di daerah Brebes, saya dikabari kakak istri bahwa daerah Purbalingga barusan ditimpa angin puting beliung, dan yg lebih mengagetkan lagi, kandang ayam saya 2 buah dengan kapasitas 5000 ekor dari total 10000 ekor roboh rata dg tanah. Deg......saya sempat kaget dan sock seketika beberapa detik. Saya ceritakan ke istri di sebelah saya kabar apa yang barusan saya terima, dan istri saya bilang alhamdulillah. Saya tanya lho kok alhamdulillah, dia ketawa tanpa ekspresi kaget sedikitpun. Dia bilang bahwa alhamdulillahnya dlm artian kami tdk boleh berprasangka buruk sama Allah, selalu berpikir positif dan kami harus melihat dalam frame bahwa dg musibah itu Allah masih sangat sangat sayang kpd kami sekeluarga, krn dg musibah itu kami sekarang di sentil (diingatkan) thd kekurangan kami selama mempunyai usaha ini.

Akhirnya krn sudah jam 17.15, maka kami berhenti utk shalat ashar. Setelah shalat, saya berpikir, mengingat ingat, menimbang .....dan saya sangat bersyukur karena dpt juga mengucapkan alhamdulillah dg musibah itu. Alhamdulillah ya Allah, ujian ini berlangsung setelah saya dan istri ikut Nonton Film Secret, setelah ikut seminar Luck Factor, dan setelah mempunyai komunitas (TDA) yang sangat bagus. Dan alhamdulillahnya lagi, ujian ini terjadi setelah ayam habis dipanen. Saya bisa mengatakan demikian, krn setelah ikut even2 tsb saya benar2 meyakini apa yg ada dlm film dan dlm seminar tsb. Saya sangat2 yakin dg kekuatan doa dan sedekah. Makanya Pak Faiz mengajak kita utk menyisihkan 20 % dr keuntungan usaha kita. Saya juga sangat yakin dg positif thingking, ikhlas, dan selalu bersyukur.

Sesampainya di Purbalingga, hari sudah malam dan paginya kami lihat kondisi kandang dan memang sangat2 memprihatinkan. Penggilingan padi (rice mill) yang merupakan usaha pertama kami atapnya kabur semua dan gabah kering kepunyaan pedagang sekitar 5 ton lebih terendam air. Subhanallah, alangkah besar sekali kuasa Mu ya Allah, dan alangkah besar sekali rizkiMu. Sungguh semua ini tiada artinya tanpa pertolonganMu dan dukunganMu. Semoga Engkau beri kekuatan dan ketabahan kepada keluarga kami. Amin. Sebentar saya tercenung sendiri termangu bersama istri. Dan seketika, saya membatin memang Allah sangat2 sayang kepada kita. Dia peringatkan kita selagi belum terlalu lama dan berkerak hati karena dunia. Makanya, saya dan istri berjanji utk memperbaiki diri, memperbanyak sedekah dan mendaftarkan ibadah haji dlm bentuk membuka tabungan ONH sesampainya di Jkt semampu kita setiap bulannya. Saya bilang hal tsb jangan ditunda2 lagi. Alhamdulillah ya Allah, alhamdulillah.

Sedekah, kata Pak Faiz, memang kadang kala kita berat untuk menjalaninya, tapi saya yakin bahwa Allah akan melipatkan apa yang kita sedekahkan tanpa sepengetahuan kita kalau kita ikhlas. Dan dg sedekah tsb, kita bisa membantu orang yg membutuhkan, krn rizki yg kita dapatkan adalah bukanlah hak kita seluruhnya.

Demikian, sharing dari saya, semoga bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Kalau ada salah itu hanyalah dr saya semata karena kedangkalan dan kekurangan saya, dan kalau ada kebenaran, hanyalah dari Allah semata. Amin

KEPUTUSAN

Dalam hidup ini, banyak pilihan yang ada di depan mata kita. Kesenangan, kesedihan, kemerdekaan, keterbatasan, kebebasan, keterikatan dsb. demikian juga dalam hidup ini banyak cerita dan banyak kejadian-kejadian yang kita alami baik sendiri langsung atau tidak langsung. Banyak cerita yang bisa dijadikan guru dan cermin untuk langkah selanjutnya.

Pilihan adalah sebuah pilihan juga. Memilih pilihan adalah sebuah langkah yang butuh keberanian dan kadang sering kali butuh pengorbanan. Banyak sekali pilihan yang harus kita ambil didepan sana. Salah satunya adalah pilihan dalam hidup, dimana kita memilih utk lebih merdeka, lebih bebas dan lebih berguna bagi orang lain. Bagaimana langkah yang akan kita ambil bila kita memilih hal tersebut? Itulah yang jadi pikiran saya selama ini.

Konteks pemahaman bebas, merdeka dan berguna bagi orang lain adalah sebuah konteks yang membuat saya semakin berpikir dan melangkah untuk mencapai hal itu. Merdeka dalam artian saya mau apa saja ya semau saya, dan tidak mau diatur orang lain, apalagi dengan aturan yang memaksa setiap hari. Bebas artinya saya bisa bebas mengartikan dam menentukan jumlah penghasilan yang saya hasilkan dalam hidup saya (tentu saja dengan jalan bersih dan halal). Berguna bagi orang lain artinya kita bisa membantu orang lain yang membutuhkan lebih dari sebelumnya dan bahkan kita bisa menjadi tumpuan hidup mereka beserta keluarga mereka, karena salah satu kebahagiaan yang paling mendasar adalah kebahagiaan ketika bisa membahagiakan orang lain.

Jadi apapun pilihan kita, tentunya baik dan tidak ada yang bisa menyalahkannya. Makanya tentukan secepatnya pilihan dalam hidup anda, dan perjuangkan !!!