Ternyata banyak sekali peluang di kampung ya? Saking banyaknya ide, jadi bingung sendiri, he...he....Tapi nggak perlu bingung lah. Alhamdulillah masih bisa melihat dan menghasilkan ide, dari pada tidak sama sekali? Apalagi kalau langsung di teruskan dg action, wah itu baru namanya sippp. Ya nggak ?
Seperti biasa, habis silaturahmi dan berlebaran dg ortu, mertua dan sanak saudara semua, waktu yang ada saya gunakan untuk jalan-jalan muter cari aha-aha baru dg istri dan anakku dari kondisi di sekitarnya. Pagi, bangun tidur, mandi dan jalan muter-muter nggak tentu arah tujuan kadang-kadang. Dari janjian dengan teman sesama TDA, ketemu yang empunya Waroeng SS di Jogja, sampai melihat peluang buka mie ayam di kampung dan nyicipi kuliner Es Eny di Magelang. Banyak sekali lah ide yang timbul dari semua itu.
Dari sekian banyak ide itu, saya salah satunya berencana membuka gerai mie ayam dan bakso di kampung saya yaitu Magelang. Memang dulu saya sudah berencana ekspansi kesana, tapi menunggu di Jakarta jalan dulu dan mempunyai sedikitnya 5 gerai, tetapi sekarang saya rubah total untuk membuka di sana sekarang juga tidak perlu menunggu-nunggu lagi. Lebih baik duplikasi itu dilakukan secepatnya walau dg pertimbangan-pertimbangan yg perlu, kata Mbah Purdie waktu ikut seminarnya. Ngapain nunggu-nunggu kalau memang mampu. Betul juga ya, pikirku sekarang. Ngapain harus menunggu yg lain kalau memang kita mampu. Apa tidak jauh lebih bagus kita menduplikasi usaha kita secepatnya, dan jangan tergantung waktu dan tempat?
Dari pandangan itu, saya langsung kontak team saya untuk kumpul, dan kebetulan memang lagi mudik ke Magelang semua. Dar der dor, cas cis cus, akhirnya kami putuskan untuk buka di Magelang. Itupun di kampung-kampung cari lokasinya, dan paling banter kota kecamatan. Dan sekarang ini team kami lagi berburu di sana. He..he...semoga dapat tempat yg bagus ya? Eh ide ini sebetulnya datang dari tetangga saya juga. Dia sekarang mempunyai 6 kalau nggak 7 gerai mie ayam di beberapa kampung. Sekarang beliau sudah naik haji, mobilnya paling bagus di kampung saya, dan kerjaannya kalau ada orang mau jual tanah, dia yang membelinya. Wah..wah...enak juga ya? Lagian kontrak tempat di kampung itu murah sekali, kadang-kadang malah kontrak lokasinya seperti rumah dan tempat sederhana cuma 500 ribu setahun. Temen saya juga ada yang buka di perempatan disebuah kampung, kontrak rumah 500 ribu dan sehari rata-rata mengahbiskan 8 kg mie. Weleh..weleh....hebat bener ya, pikirku. Kenapa saya nggak kayak gitu saja ya?
Saya coba-coba ngitung keuntungan berjualan di kampung, dan tentunya saya sangat optimis dengan konsep management dan rasa dari mie saya ini. Di kampung rata-rata nggak ada yang sama rasanya dg mie saya ini, makanya saya sangat optimis sekali dapat diterima pasar. Yah semoga saja lah. Kalau tidak dicoba, bagaimana kita tahu, ya nggak? Makanya...coba saja..!!! Ayo buka di kampung....sekalian kalau mau ngontrol juga nengokin ortu juga.
Lamunan saya terus-terusan menerawang, seandainya saja saya punya 5 saja gerai dg satu gerai seharinya bisa menghabiskan 4 kg mie, wah hasil keuntungan itu sudah sangat cukup sekali untuk biaya hidup di Jakarta ini. Sisa kali malahan..he..he....Tapi lamunan ya jangan terus terusan jadi lamunan....makanya yang tidak kalah penting ya action tadi. Langkah ke seribu dimulai dari langkah pertama....gerai ke sepuluh juga dimulai dari gerai pertama.
Action ke dua saya, gerai yang di Rorotan , Cilincing Jaktim saya renovasi sedikit dan saya tambah menu bakso rusuk. He..he.....ini gara-gara ngeliat bakso rusuk ramai banget. Kan nggak apa-apa nyontek kan? Yang penting ATM lah. Amati Tiru dan Modifikasi. Dan masih ada beberapa ide saya yang belum saya kerjakan. Nanti saja kalau sudah saya action kan baru di tulis. Pokoknya banyak lah ide itu. yang penting keberanian saja kok. Berani sukses...berani kaya...berani laris...berani kewalahan ngelayanin pembeli....berani maju....berani TDA...berani apa saja yang enak-enak.
Sekali-kali jangan pernah mikirin yang nggak enak. Mau jualan mikirnya entar kalau rugi...kalau nggak laku....kalau nggak ada pembeli. Mau usaha sudah dipupus sendiri...kapan majunya..??? Makanya mikirnya yg enak-enak saja, ya? Kalau kita temui kondisi yang nggak enak...ya itung-itung sekolah. Kan sekarang sekolah saja mahalnya nggak ketulungan. Getu mikirnya.
Oke sekian dulu, nanti disambung dg kabar yg lain lagi. Oh ya gerobak sop buah juga kemarin saya modifikasi biar lain dari yg lain. Pokoknya sip lah penampilannya walaupun hanya gerobak. Nanti kalau mau buka duplikasinya, gerobaknya harus kita seragamkan, jadi kalau orang lihat langsung tahu..ooo itu pasti sop buah gemilang yang enak itu pasti...he..he...
Sippp sekian dulu...salam sukses selalu
Salam FUNtustic & Tetap Semangat !!!!!!
Ariev
"wong cilik sing gek ajar mlaku"
No comments:
Post a Comment