Sunday, April 15, 2007

RIZKI ADA DI MANA-MANA

Minggu, 15 April 2007 saya seperti biasanya jalan-jalan muter melihat kios-kios usaha kecilku. Sekalian refresing dan controling. Memang setelah mempunyai usaha, dan ikut komunitas TDA (Tangan Di Atas), sering membaca buku serta mengikuti kegiatan2 TDA, mind set pikiran kita jadi sangat berubah. Yang dulu setiap hari Sabtu-Minggu seolah-olah saya dan keluarga (istri dan anak 1) balas dendam setelah selama 5 hari bekerja dari pagi sampai malam, maka ketika ketemu hari libur pasti kita isi dg jalan-jalan untuk membuang duit.
Jalan-jalan ke mall, ke tempat rekreasi, dan melampiaskan hari libur yg terasa sangat bebas bersama keluarga.
Sekarang adalah waktu saya sekeluarga utk merubah semua main set seperti itu. Hari libur saya jalani dengan mengisi waktu kami bersama dengan jalan2 melihat dan sekalian controlling setiap usaha yang kami punya. Sekalian ngobrol sama karyawan dan juga jalan2 melihat peluang. Dan ternyata, sekarang saya dan istri dapat menikmati, bahkan lebih dari pada jalan2 seperti sebelumnya. Kami pulang ke rumah, ngobrolin ttg usaha yang tadi kita lihat dg santai di rumah, bahkan puteri cantik kami yg berumur 6 th pun kami ajak ngomongin bisnis yg kami punyai. Pelan tapi pasti saya ajari anak saya utk selalu mandiri dan tdk bergantung dg orang lain, bahkan kalau bisa menjadi gantungan orang lain. Saya selalu mengajari dia utk belajar supaya pandai dan supaya besok mempunyai perusahaan yang besar, dimana bisa mempunyai karyawan ratusan. Gambaran demi gambaran demikian saya lukis pelan2 dalam pikiran dia, agar setelah dewasa nanti, dia tidak selalu menggantungkan hidupnya dg mencari dan mencari pekerjaan.


Hari itu, saat sore setelah muter2 naik motor, saya melewati suatu jalan raya dimana disitu banyak orang berjejer berjualan dipingir jalan. Saya sempatkan utk berhenti minum es kopyor. Satu gelas harganya 2 ribu perak, dan sangat terasa segarnya karena udara yang panas. Sambil minum, saya ngobrol sana sini dg pedagangnya, dan ternyata hasil jualan yg " hanya " es kopyor di pinggir jalan itu tdk bisa kita anggap remeh. Dalam sehari dia bisa menghabiskan 2 termos besar es kopyor, dan 1 termos bisa menghasilkan duit 200 ribu. Wah berarti 2 termos 400 ribu ya? Hitungan keuntungan berdagang es kalau diprosentase bisa lebih dari 50% dari omsetnya. Kita misalkan saja keuntungan dapat separonya, berarti sehari dia mendapat 200 ribu. Maka dalam sebulan dia akan mendapatkan keuntungan bersih 6 jt. Dan yg lebih mengagetkan lagi, dia mempunyai 2 tempat dimana yg satunya dijalankan oleh temennya. Artinya dia dapatkan 12 juta sebulan dr jualan es kopyor di pinggir jalan.

Sambil ngobrol dg penjual es ini, saya juga ngobrol bareng dg penjual buah duku palembang yg jualannya diatas mobil pick up. Dia bercerita dalam sehari bisa menghabiskan 10 s/d 12 kotak, dimana 1 kotak bisa menghasilkan keuntungan 40 ribu. Berarti dia dalam sehari mendapatkan keuntungan 400 ribuan. Kalau sebulan? Hitung sendiri, dan dia sekarang sudah mempunyai 3 mobil utk jualan!
Setelah sampai dirumah saya berpikir, ternyata Allah itu benar adanya menebar rizkinya dimana-mana. Tinggal kitanya bisa atau tidak untuk menangkapnya. Mungkin bagi kebanyakan orang, berjualan es atau buah itu adalah suatu pekerjaan yg " tidak ada statusnya " dimata mereka. Tapi saya melihat ini adalah suatu pekerjaan yg mulia, berkah dan sangat sederhana. Memang status bagi sebagian besar orang diartikan bahwa seseorang akan mempunyai status apabila tempat dia bekerja adalah sebuah kantor yg megah, pakaian yang dia kenakan adalah pakaian seragam yang bagus, memakai dasi, dan pergi pagi pulang malam2 secara rutin. Bagiku itu bukanlah status, tapi keterpaksaan yg dijalankan karena tidak bisa menjalankan yg lain, dan karena mereka di kungkung oleh ego dan gengsi yg menyelimuti dirinya. Mereka paksakan rutinitas setiap hari utk menjalani kehidupan yg monoton dan tanpa warna. Bagiku, dg jualan seperti itu sangat2 santai tapi menghasilkan tdk kalah dg mereka yg berdasi. Coba kalau kita punya gerobak 10 buah dg asumsi penghasilan segitu tiap gerobak, kita bisa hitung berapa penghasilan tiap bulannya.
Dan ternyata saya berpikir bahwa Allah itu sangat Maha Pemurah bagi umatNya. Alangkah pemurah dan penyayangnya Dia dg ciptaannya yg namanya manusia. Tapi masih ada saja banyak kita dengar orang mengeluh akan dunia dan kehidupan ini. Dia ciptakan manusai punya akal dan pikiran, dan Dia sebarkan rizkiNya dimana-mana, tapi sering kita lebih banyak mengeluhnya dari pada berpikir dan berusaha. Makanya mulailah berpikir dan gunakan akal pikiran kita serta berusahalah di jalanNya. InsysAllah keberkahan akan menyertai kita. Amin.

No comments: